Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Posisi Pengelasan Pada Pelat dan Pipa

Posisi Pengelasan Pada Pelat dan Pipa

Secara umum terdapat empat posisi pengelasan yaitu posisi mendatar (horizontal), posisi di bawah tangan ( flat down hand), posisi tegak (vertikal) dan posisi di atas kepala (overhead). Jenis bahan dan bentuk sambungan yang berbeda menyebabkan posisi pengelasanpun harus dibedakan.

Menurut   AWS (American Welding Society),   posisi   pengelasan   dibedakan   menjadi   dua kelompok, yakni posisi pengelasan pada pelat dan posisi pengelasan pada pipa. Sambungan tunpul (butt and groove) ditandai dengan huruf "G" dan untuk sambungan sudut (fillet) ditandai dengan huruf “F”. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

1) Sambungan sudut (fillet) pada pelat terdiri dari:

  • Posisi 1F (sambungan sudut posisi di bawah tangan / flat / down hand)
  • Posisi 2F (sambungan sudut posisi mendatar / horizontal
  • Posisi 3F (sambungan sudut posisi tegak / vertical)
  • Posisi 4F (sambungan sudut posisi di atas kepala / overhead)

2) Sambungan tumpul (butt) pada pelat terdiri dari:

  • Posisi 1G (sambungan tumpul posisi di bawah tangan / flat / down hand)
  • Posisi 2G (sambungan tumpul posisi mendatar / horizontal)
  • Posisi 3G (sambungan tumpul posisi tegak / vertical)
  • Posisi 4G (sambungan tumpul posisi di atas kepala / overhead)

3) Sambungan sudut (fillet) pada pipa (diameter berbeda) terdiri dari:

  • Posisi 1F (sambungan sudut pada pipa posisi sumbu 45º, dapat diputar)
  • Posisi 2F (sambungan sudut  pada  pipa  posisi  sumbu  tegak, dapat diputar)
  • Posisi 5F (sambungan sudut pada pipa posisi sumbu horizontal, tidak dapat diputar / tetap)
  • Posisi 6F (sambungan sudut pada pipa sumbu miring 45º, tidak dapat diputar / tetap)

4) Sambungan tumpul (butt atau groove) pada pipa terdiri dari:

  • Posisi 1G (sambungan   tumpul   pada   pipa   posisi   sumbu horizontal, dapat diputar)
  • Posisi 2G (sambungan tumpul pada pipa posisi sumbu tegak, dapat diputar)
  • Posisi 5G (sambungan   tumpul   pada   pipa   posisi   sumbu horizontal, tidak dapat diputar / tetap) 
  • Posisi 6G (sambungan tumpul pada pipa sumbu miring 45º, tidak dapat diputar / tetap)

Selain istilah - istilah yang sudah dijabarkan di atas, saat ini beberapa industi dan lembaga diklat profesional di Indonesia menggunakan istilah untuk posisi pengelasan yang mengacu standar lain seperti standar Eropa. Adapun istilah yang digunakan adalah sebagai berikut

1. Sambungan sudut (fillet) pada pelat terdiri dari:

  • Posisi PA (sambungan sudut posisi di bawah tangan)
  • Posisi PB (sambungan sudut posisi mendatar)
  • Posisi PF (sambungan sudut posisi tegak arah naik), dan PG (posisi tegak arah turun)
  • Posisi 4D (sambungan sudut posisi di atas kepala / overhead)

2. Sambungan tumpul (butt) pada pelat terdiri dari:

  • Posisi PA (sambungan tumpul posisi di bawah tangan / flat / down hand)
  • Posisi PC (sambungan tumpul posisi mendatar / horizontal)
  • Posisi  PF  (sambungan  tumpul  posisi  tegak  arah  naik),  dan  PG (posisi tegak arah turun)
  • Posisi PE (sambungan tumpul posisi di atas kepala / overhead)

3. Sambungan sudut (fillet) pada pipa (diameter berbeda) terdiri dari:

  • Posisi PA (sambungan sudut pada pipa posisi sumbu 45º, dapat diputar)
  • Posisi PC (sambungan sudut pada pipa posisi sumbu tegak, dapat diputar) 
  • Posisi PF (sambungan sudut pada pipa posisi sumbu horizontal, dilas pipa posisi tegak, pipa dapat diputar) Catatan: posisi PF = posisi 3F (posisi ini tidak ada pada standar AWS)
  • Posisi PE (sambungan sudut pada pipa posisi sumbu vertikal, dilas pada posisi overhead, pipa dapat diputar Catatan: posisi PE = posisi 4F (posisi ini tidak ada pada standar AWS)
  • Posisi PF (sambungan sudut pada pipa posisi sumbu horizontal, dilas arah naik, tidak dapat diputar /tetap); dan PG (dilas arah turun)
  • Posisi L45 PA (sambungan sudut pada pipa sumbu miring 45º, tidak dapat diputar / tetap).

4. Sambungan tumpul (butt atau groove) pada pipa terdiri dari:

  • Posisi PA (sambungan tumpul pada pipa posisi sumbu horizontal, dapat diputar)
  • Posisi PC (sambungan tumpul pada pipa posisi sumbu tegak, dapat diputar)
  • Posisi PF (sambungan tumpul pada pipa posisi sumbu horizontal, dilas papa posisi tegak, pipa dapat diputar) Catatan: posisi PF = posisi 3G (posisi ini tidak ada pada standar AWS)
  • Posisi PE (sambungan tumpul pada pipa posisi sumbu vertikal, dilas pada posisi overhead, pipa dapat diputar) Catatan: posisi PE = posisi 4G (posisi ini tidak ada pada standar AWS)
  • Posisi PF (sambungan tumpul pada pipa posisi sumbu horizontal, dilas arah naik, tidak dapat diputar / tetap); dan PG (dilas arah turun)
  • Posisi H-LO45 PA (sambungan tumpul pada pipa sumbu miring 45º, tidak dapat diputar / tetap).
  • Posisi 6GR (sambungan tumpul pada pipa sumbu miring 45º, posisi terhalang flens / ring / posisi sulit, pipa tidak dapat diputar / tetap).

Untuk lebih jelasnya tentang posisi pengelasan menurut standar AWS (American Welding Society) dan Eropa, berikut ini disaji gambar posisi pengelasan tersebut.

POSISI PENGELASAN PADA PELAT

Gambar: Posisi Pengelasan Pelat Menurut Standar Amerika dan Eropa 

POSISI PENGELASAN PADA PIPA

Gambar : Posisi Pengelasan Pipa Menurut Standar Amerika dan Eropa

Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa posisi pengelasan menurut AWS ada perbedaan dengan standar Eropa, dimana pada standar AWS tidak ada posisi tegak (3F dan 3G) dan atas kepala pada pipa  (4F  dan  4G).  Disamping  itu  ada  juga  perbedaan  dari  peletakan bahan pipa, dimana menurut AWS peletakan pipa posisi 6F adalah dilas dari arah sisi bawah (diameter pipa yang lebih besar berada di atas), sedangkan pada posisi L45 PA dilas dari arah sisi atas (diameter pipa yang lebih besar berada di bawah.


Posting Komentar untuk "Posisi Pengelasan Pada Pelat dan Pipa"