PENGELASAN OAW (Oxygent Acetylene Welding)

Dalam  perkembangan  teknologi  pengelasan,  proses pengelasan OAW (Oxygent Acetylene Welding) sudah banyak ditinggalkan dan mulai jarang dipakai dalam proses penyambungan logam, karena secara ekonomis kurang menguntungkan dibandingkan dengan proses-proses pengelasan yang lain. Namun demikian, untuk aplikasi tertentu kita masih membutuhkan pengelasan OAW (Oxygent Acetylene Welding).

pengelasan OAW (Oxygent Acetylene Welding) merupakan proses las cair yang panasnya diperoleh dari pembakaran campuran gas oksigen dan asetilin yang menghasilkan nyala api atau disebut juga nyala api las. Secara teknis, pengelasan OAW (Oxygent Acetylene Welding) dapat digunakan untuk menyambung bahan yang relatif tipis sampai dengan ketebalan sedang, dan akan lebih mahal untuk mengelas bahan yang lebih tebal. Pengelasan OAW (Oxygent Acetylene Welding) cocok untuk digunakan pada pekerjaan  industri karoseri kendaraan atau fabrikasi ringan.

Proses pengelasan OAW (Oxygent Acetylene Welding) adalah jenis pekeerjaan yang beresiko terhadap kesehatan dan kecelakaan kerja, oleh karena itu pada saat melakukan proses pengelasan OAW (Oxygent Acetylene Welding) memerlukan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Pada umumnya pengelasan OAW (Oxygent Acetylene Welding) dilakukan secara manual dan penyambungan dapat menggunakan atau tanpa menggunakan bahan tambah / pengisi. Oleh sebab itu, dalam melakukan pengelasan diperlukan pemahaman  tentang  K3,  peralatan,  teknik-teknik  dan  berlatih keterampilan pengelasan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Sebagai ilustrasi awal dalam  memahami proses pengelasan OAW (Oxygent Acetylene Welding), perhatikanlah gambar dibawah ini.

Komponen dan Arah Pengelasan OAW (Oxygent Acetylene Welding)

Proses Pengelasan OAW (Oxygent Acetylene Welding)

 

Prosedur penyalaan pengelasan OAW (Oxygent Acetylene Welding)

1. Atur tekanan pada regulator asetilin (C2H2) dan regulator oksigen (O2) pada tekanan kerja 70 kPa.
2. Buka katub dan atur keluaran gas asetilin (C2H2) pada bender las
3. Buka katub dan atur keluaran gas oksigen (O2) pada bender las
4. Beri percikan api (hati-hati perhatikan arah keluaran gas)
5. Atur nyala api sesuai kebutuhan